Damai itu bahagia

Oleh: Dr. Muh. Nursalim / 8 Januari 2025

Bapak moyang kita saat diusir dari surga tidak dibiarkan begitu saja. Ada sejumlah bekal yang diberikan Allah untuknya. Yang pertama tentu ampunan Allah atas pertobatannya. Setelah dia sadar lalu menyesal. Maka istighfarnya Adam diabadikan di kitab suci. Kita hafal teks pertobatan tersebut.

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

[الأعراف/23]

Keduanya berdo’a, ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”

Ibnu Kasir memberi penjelasan terkait do’a tersebut. Bahwa Adam melanggar larangan Allah itu ternyata dalam rangka taat kepada Allah.

Hlo kok bisa ?

Ia didatangi iblis. Katanya mau ngasih nasehat. Sebelum memberi nasehat si Iblis bersumpah atas nama Allah bahwa nasehatnya itu baik. Seperti firman Allah ini.

وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ

Iblis bersumpah kepada keduanya, sesungguhnya aku ini adalah pemberi nasihat kepada kamu berdua.

Adam tidak menaruh curiga sama sekali. Sehingga ia dan Hawa langsung mengikuti nasehat Iblis. Ini seperti orang tertipu gara-gara ditelpon oknum yang mengaku dari instansi tertentu. Ada yang mengaku polisi, ada juga yang mengaku dari bank, dari BPJS bahkan ada juga yang mengaku dari pimpinan di mana si korban bekerja.

Demi mentaati Allah, Adam melanggar larangan Allah. Itu yang namanya khilaf. Jadi, Adam berbuat salah akibat tidak tahu kalau dirinya ditipu. Maka ketika mereka minta ampun atas kesalahan yang dilakukan, Allah mengampuninya.

Setelah itu ada lagi pesan dari Allah tentang watak anak turunnya nanti, yaitu:

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى

Allah berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. Sebagian kamu Adam dan keturunannya menjadi musuh bagi yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, ketahuilah bahwa siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.

Ini informatif sekali. Bahwa sebagian anak cucumu nanti akan menjadi musuh bagi yang lain. Permusuhan antar manusia itu ternyata laten. Sudah dari sononya manusia itu suka bertengkar. Imam Ali as Shabuni dalam tafsir Safwatut Tafasir membeberkan sebab-sebab manusia itu saling bermusuhan. Diantaranya adalah karena berebut harta benda, berebut kemulyaan dan berebut urusan dunia. Jalaluddin As Suyuthi dalam tafsir Jalalain memberi penjelasan pendek, bahwa permusuhan antar manusia itu terjadi karena satu golongan mendhalimi yang lain.

Kedhaliman manusia itu tidak efektif dihentikan dengan nasehat. Tetapi harus dilawan. Ibaratnya begini, kalau ada penjahat membawa parang ingin merampok, jika pihak korban tidak melawan maka perampokan itu akan terjadi. Akan tetapi apabila korban juga membawa senjata maka perampok akan berpikir dua kali. Cara Allah menghentikan kedhaliman itu dengan mengerahkan pihak lain untuk melawannya.

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ [البقرة/251]

Seandainya Allah tidak menghentikan keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini.

Informasi wahyu tersebut terkonfirmasi dengan fakta sosial di masyarakat. Di mana-mana manusia itu konflik dengan sesamanya. Konflik antar individu, antar golongan juga antar negara. Bahkan, saking sukanya bertengkar saat hari kiamat dimulai, yaitu ketika malaikat Israfil meniup sangkakala pertama, manusia sedang pada bertengkar. Sebagaimana firman Allah berikut:

مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ

Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan membinasakan mereka saat mereka sibuk bertengkar tentang urusan dunia.

Dengan informasi tersebut, Adam tidak terkejut tatkala Qabil membunuh Habil. Karena memang begitulah desain Allah dalam menciptakan manusia. Suka berkelahi. Ini berbeda dengan hewan. Kalau anda punya dua kambing atau ayam jago yang baru bertemu pasti akan berkelahi. Tetapi mereka lama-lama akan rukun.

Manusia punya watak sebaliknya. Ketika baru bertemu dengan orang lain akan damai, saling menghormati bahkan saling membantu. Tetapi setelah lama bergaul akan terjadi konflik.

Mungkin bersaing berebut pengaruh atau akibat kepentingannya terusik. Dilihat dari perspektif ini, maka konflik presiden ke 7 vs sekjen PDIP itu bisa dipahami. Demikian pula konflik di medsos antara ustadz salafi vs ustadz aswaja.

Namun demikian, damai tetap lebih baik. Bahkan manusia yang suka damai dan mengajak manusia berdamai menjadi anak cucu Adam pilihan. Sebagaimana firman Allah berikut ini.

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا [النساء/114]

Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali orang yang menyuruh bersedekah, berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Siapa yang berbuat demikian karena mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar.

Dusta itu dosa, bohong itu haram. Tetapi dalam rangka perdamaian berbohong itu boleh dilakukan. Sebagaimana sabda nabi berikut ini.

سنن الترمذى - (ج 7 / ص 408)

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لاَ يَحِلُّ الْكَذِبُ إِلاَّ فِى ثَلاَثٍ يُحَدِّثُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ لِيُرْضِيَهَا وَالْكَذِبُ فِى الْحَرْبِ وَالْكَذِبُ لِيُصْلِحَ بَيْنَ النَّاسِ

Dari Asma' binti Yazid, dia berkata bahwa Rasulullah telah bersabda: "Tidak boleh berdusta kecuali dalam tiga keadaan, yaitu perkataan atau ucapan seorang suami kepada isterinya untuk menyenangkan hatinya, dusta dalam peperangan, dan dusta untuk mendamaikan dua orang atau dua pihak yang bertikai. HR. Al-Tirmidzi.

Konflik itu manusiawi. Itu biasa saja. Dari sononya manusia itu begitu. Tetapi damai itu keren dan membuat kita lebih bahagia. Ada suami yang selalu memuji istrinya cantik. Wanita berbobot 75 kg itu ia katakan bertubuh montok. Tidak mau menyebutnya gembrot. Ia lebih suka damai daripada ribut dengan pasangannya.

Share on..

Tinggalkan Komentar

Produk BMT IM Jateng