Menikmati sakit
Dr. Muh. Nursalim - BmtImJateng


Jum'at, 31 Jan 2025 10.00 WIB
Foto Ilustrasi : Syaiful Khoir
Sakit itu bukan pilihan. Tidak ada orang yang sengaja pengin sakit. Tetapi orang tidak bisa menghindar jika Allah menghendaki dirinya sakit. Ketika sakit menghampiri seorang mukmin maka ada beberapa hikmah dan sikap yang dapat diambil.
1. Sakit sebagai Penghapus Dosa
صحيح البخارى - (ج 19 / ص 60)
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - وَهْوَ يُوعَكُ فَمَسِسْتُهُ بِيَدِى فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تُوعَكُ وَعْكًا شَدِيدًا . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « أَجَلْ إِنِّى أُوعَكُ كَمَا يُوعَكُ رَجُلاَنِ مِنْكُمْ » . فَقُلْتُ ذَلِكَ أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « أَجَلْ » . ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللَّهُ لَهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Abdullah bin Mas’ud berkata: Aku masuk menemui Rasulullah ﷺ ketika beliau sedang menderita sakit. Aku menyentuh beliau dengan tanganku dan berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh engkau sedang mengalami sakit yang sangat berat.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Benar, aku merasakan sakit sebagaimana dua orang di antara kalian merasakannya.” Aku berkata, “Itu berarti engkau mendapatkan dua kali lipat pahala.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Benar.” Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penderitaan, baik sakit atau lainnya, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”(Hr. Bukhari)
Share on..
Komentar
Tag : #bmtimjateng #Tausyiah #Khutbah #Jum'at #Islam #Syariah










Produk Bmt Im Jateng
Artikel Populer
Podcast Bmt Im Jateng
Bmt Im Jateng
Bmt Im Jateng
Bmt Im News
Bmt Im Jateng
Bmt Im Jateng
Produk Pembiayaan Syariah
Banyak cara Allah menghapus dosa hambanya, karena Dia Maha Pengampun. Tetapi ada satu yang mungkin tidak disukai orang mukmin. Itulah sakit. Karena tidak bisa menghindar maka cara yang paling pas adalah menerima sakit itu dengan lapang dada, tidak menggugat Allah dan memaki penyakit.
2. Sakit Mengajarkan Kita Rasa Syukur
Sehat itu luar biasa. Anugerah yang sering kali tidak terasa dan diperhatikan manusia. Tetapi ketika sehat pergi barulah manusia mencari-cari. Untuk itu bergemberilah kita yang hari ini sehat dan syukurilah kesehatan itu dengan dipergunakan dalam kebaikan. Sebagaimana sabda Nabi.
عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ الْأَوْدِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ وَهُوَ يَعِظُهُ: «ٱغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Dari Amr bin Maimun Al-Audi, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda kepada seorang laki-laki saat menasihatinya: Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara:
1. Masa mudamu sebelum masa tuamu,
2. Kesehatanmu sebelum sakitmu,
3. Kekayaanmu sebelum kefakiranmu,
4. Waktu luangmu sebelum kesibukanmu,
5. Hidupmu sebelum matimu."
Sehat sebelum sakit. Ini mesti maksimal dipergunakan untuk memperbanyak amal. Karena setiap manusia pasti mengalaminya. Aji mumpung dalam kasus ini sangat mulia. Mumpung masih sehat cari ilmu sebanyak-banyaknya, mumpung masih sehat cari pengalaman sebanyak-banyaknya, mumpung masih sehat cari kawan sebanyak-banyaknya. Mumpung masih sehat investasi sebanyak mungkin untuk kebutuhan di hari tua.
Investasi bukan hanya rupa bisnis, tetapi bisa lebih luas dari itu. Investasi paru-paru dengan tidak merokok, investasi lutut dengan melatihnya sejak dini, invesatsi kaki dengan banyak berjalan di muka bumi. Investasi mata dengan menjaga sebaik mungkin agar tidak blawur saat memaandang. Investasi rejeki dengan banyak silaturahmi.
3. Sakit sebagai Penghapus Kesombongan
Sering kali manusia merasa kuat, hebat, dan mampu melakukan segala sesuatu. Namun, ketika sakit, kita menyadari betapa lemahnya diri ini. Kita membutuhkan pertolongan dari orang lain dan, yang lebih utama, dari Allah. Ini mengajarkan kita untuk lebih rendah hati dan tidak sombong.
Iblis dilaknat Allah karena sombongnya. Manusia banyak yang sombong karena mungkin belum pernah mengalami sakit parah. Ketika seseorang kena stroke maka segala kesombongannya akan hilang. Karena ternyata dirinya tidak bisa apa-apa. Jalan harus dipapah, makan mesti disuapi, ke belakang harus dituntun bahkan tidurpun tidak bisa sendiri.
Karena itu mumpung tidak sakit. Hilangkan kesombongan itu. Merasa hebat sendiri, merasa paling berkuasa, merasa paling punya peran, merasa punya dekengan orang pusat. Tidak perlu menunggu sakit untuk menghilangkan kesompbongan itu.
4. Berobat untuk menjalankan perintah Rasulullah saw
Kita berobat itu terbetik ingin cari sembuh. Tetapi coba naikkan levelnya, yaitu dalam rangka mengikuti anjuran Rasulullah saw. Karena urusan sembuh atau tidak itu Allah yang ngasih. Tetapi berobat memang perintah nabi. Sebagaimana sabdanya.
سنن أبى داود - (ج 11 / ص 370)
عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ ».
Dari Abu Darda' ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, serta menjadikan untuk setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah, tetapi jangan berobat dengan sesuatu yang haram." (Hr. Abu Dawud)
Berobat itu sunnah nabi. Semoga sembuh tetapi kalaupun tidak sembuh kita sudah memperoleh pahal sunnahnya. Sebab dokter dan paramedis juga obat tidak otomatis menyembuhkan. Semua hanya wasilah. Penyembuh sejati adalah Allah.
Saat ini alam sedang kurang bersahabat dengan manusia. Angin kencang, hujan deras dan hawa dingin. Bila tubuh kurang fit akan mudah sakit. Ihtiar kita adalah menjaga kesehatan dengan makan teratur, istirahat cukup, olahraga cukup dan hindari pikiran yang bikin pusing. Setelah itu tawakal kepada Allah. Semoga Allah menjaga kita dari penyakit. Jikalaupun sakit, segera menganugerahkan kesembuhan. Sehingga kita bisa beraktifitas seperti sedia kala.
Informasi BMT-IM


Kantor pusat Jl. Gemolong -Sragen Km. 01, Klenthang, Gemolong, Sragen, Jateng. 0271 679 3007
Media Sosial
Hubungi Kami
0271 679 3007
0813 9244 8313
bmt.imangml@gmail.com
Produk & Layanan
Berita & Pembaruan