Muraqabah kepada Allah

Dr. Muh. Nursalim - BmtImJateng

Jum'at, 25 Juli 2025 8.30 WIB

Foto Ilustrasi : Syaiful Khoir

الحَمْدُ للهِ الَّذِي لَا تَخْفَى عَلَيْهِ خَافِيَةٌ، يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، الْقَائِلُ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: ﴿وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ﴾، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، الَّذِي بَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وَأَدَّى الْأَمَانَةَ، وَنَصَحَ الْأُمَّةَ، فَصَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ الْمُقَصِّرَةَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللهِ، فَهِيَ وَصِيَّةُ اللهِ لِلْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ، قَالَ تَعَالَى:

﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُوا اللهَ﴾ (النِّسَاءِ: ١٣١)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Bersyukur kita panjatkan kepada Allah swt. Berkah nikmat yang dicurahkah kepada kita, saat ini, di tempat yang mulia ini. Kita masih mampu menjalankan kewajiban sebagai umat Islam. Yaitu shalat jum’at. Semoga Allah ridha dan menerima ibadah kita semua.

Shalawat serta salam kita hatukan kepada junjungan yang mulia. Rasulullah muhammad saw. yang telah membawa manusia ke jalan yang benar. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari kemudian.

Selanjutanya sebagai khatib. Kami wasiatkan kepada kita semua. Mari kita mantabkan iman dan taqwa kepada Allah. Sebab dengan iman itulah hidup kita bisa benar. Dan sisa umur yang dianugerahkan kepada kita dapat dinikmati sepenuh hati.

Sidang jum’at yang dirahmati Allah

Abdullah bin Dinar bercerita. Bahwa suatu hari ia berjalan bersama Umar bin Khatab. Lalu bertemu dengan seorang bocah yang sedang penggembala kambing. Terjadilah dialog antara Umar dengan anak gembala.

Umar : Hai anak, bolehkah aku membeli kambingmu satu saja.

Penggembala : Maaf tuan, ini bukan kambingku tetapi milik juraganku. Aku hanya buruh penggembala saja. Mendapat upah dari pekerjaan ini.

Umar : Kan kambingnya banyak. nanti bilang saja kepada juraganmu. Kambingnya satu dimakan serigala. Selesai.

Penggembala : Ainallah (lalu di mana Allah). Penggembala itu menjawab dengan keras.

Umarpun menangis. Terharu dengan kejujuran si penggembala. Maka iapun pergi ke tuan si penggembala dan membeli si budak tersebut lalu dimerdekakan.

Jamaah jum’ah yang berbahagia

Sikap bocah penggembala itulah yang disebut muraqabah.

Apa itu Muraqabah?

Secara bahasa, muraqabah berasal dari kata raaqaba – yuraaqibu yang artinya mengawasi. Dalam konteks syariat, muraqabah berarti kesadaran hati bahwa Allah senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik kita, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

المُرَاقَبَةُ هِيَ مَعْرِفَةُ أَنَّ اللهَ يُرَاقِبُنَا فِي كُلِّ وَقْتٍ، وَهَذَا يُوْلِدُ فِي النَّفْسِ الْحَيَاءَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ لَهُ

"Muraqabah adalah mengetahui bahwa Allah selalu memerhatikan kita di setiap waktu, dan itu melahirkan rasa malu untuk bermaksiat kepada-Nya."

Muraqabah menjadikan seseorang berhati-hati dalam berbicara, berbuat, bahkan dalam niat dan lintasan pikirannya. Karena ia yakin, Allah Maha Tahu segalanya.

Allah berfirman:

﴿يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ﴾

"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (QS. Ghafir: 19)

Mengapa Muraqabah Penting?

Karena muraqabah adalah pangkal dari semua amal yang ikhlas dan benar. Orang yang merasa diawasi Allah akan:

* Tidak berbuat maksiat walau dalam kesendirian.

* Tidak riya’ dalam ibadah karena ia mengharapkan penilaian Allah, bukan manusia.

* Tidak menganiaya atau berbuat curang meski tidak terlihat orang lain.

Share on..

Komentar

Tag : #bmtimjateng #Tausyiah #Khutbah #Jum'at #Islam #Syariah

Produk Bmt Im Jateng

Artikel Populer

Podcast Bmt Im Jateng

Bmt Im Jateng

Bmt Im Jateng

Bmt Im News

Bmt Im Jateng

Bmt Im Jateng

Produk Pembiayaan Syariah

Contohlah Nabi Yusuf 'alaihis salam. Ketika digoda oleh istri pejabat Mesir dalam ruang tertutup, ia tetap menjaga diri. Mengapa? Karena ia merasakan pengawasan Allah. Ia berkata:

﴿مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ﴾

"Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku." (QS. Yusuf: 23)

Inilah buah dari muraqabah.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Marilah kita hadirkan muraqabah dalam seluruh aspek kehidupan: dalam ibadah, dalam pekerjaan, dalam rumah tangga, dalam dunia maya, dalam mencari nafkah, dan lainnya. Jangan hanya baik di hadapan manusia, tapi buruk di hadapan Allah. Jangan kita menjadi seperti orang munafik, yang amalnya semata karena manusia.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits Jibril yang masyhur:

الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

"Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia melihatmu." (HR. Muslim)

Semoga Allah menanamkan muraqabah dalam hati kita, sehingga hidup kita selalu dalam keridhaan-Nya.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَٱلشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَٱمْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ

تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُونَ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَىٰ:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Salah satu sebab runtuhnya moral dan merajalelanya kemaksiatan adalah hilangnya rasa muraqabah dalam hati. Banyak orang merasa aman dari pengawasan Allah hanya karena tidak dilihat oleh manusia. Padahal Allah Maha Melihat.

Allah berfirman:

﴿أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى﴾

"Tidakkah dia tahu bahwa sesungguhnya Allah melihat?" (QS. Al-‘Alaq: 14)

Maka marilah kita:

1. Tanamkan muraqabah sejak dini dalam keluarga, ajarkan anak-anak kita bahwa Allah Maha Melihat.

2. Hadirkan muraqabah dalam bekerja, jangan curang, jangan korupsi, karena Allah Maha Tahu.

3. Bermuraqabah dalam ibadah, jangan sekadar rutinitas, tapi hadirkan hati.

Jika kita mampu membiasakan muraqabah, insya Allah hidup kita lebih tenang, lebih jujur, dan lebih berkah.

.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ،

وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اللَّهُمَّ ٱجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ ٱلرَّاشِدِينَ، ٱلَّذِينَ يَخَافُونَكَ بِٱلْغَيْبِ، وَيَخْشَوْنَكَ فِي ٱلسِّرِّ وَٱلْعَلَانِيَةِ

اللَّهُمَّ ٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا، وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلْأَبْرَارِ.

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينَنَا ٱلَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا ٱلَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا ٱلَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَٱجْعَلِ ٱلْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَٱجْعَلِ ٱلْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ.

عِبَادَ ٱللَّهِ...

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي ٱلْقُرْبَى، وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَاءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فَٱذْكُرُوا ٱللَّهَ يَذْكُرْكُمْ، وَٱشْكُرُوهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ، وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ